ROHIL - Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Provinsi Riau, di Kabupaten Rokan Hilir diikuti 12 kafilah perwakilan kabupaten/kota se Riau. Bagi Kabupaten Bengkalis perhelatan MTQ ini cukup spesial.
Selain ikut menjadi peserta dan siap menjadi juara umum, ada satu hal yang membanggakan bagi Negeri Junjungan, pasalnya, dari 10 astaka (panggung lomba) 9 diantaranya adalah hasil dari karya anak watan Bengkalis.
9 astaka tersebut merupakan karya Muhamad Subandi, warga Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, yang akan dijadikan tempat lomba bagi 583 peserta MTQ tahun ini.
Subandi yang juga pemilik dari Al Kalam Isamic Kaligraphy Event organizer itu mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan penyelenggara, ia berharap karyanya dapat dinikmati pengunjung dan menjadi kebanggan masyarakat Bengkalis.
"Astaka yang kami kerjakan adalah astaka mini, kami kerjakan selama 30 hari, jumlahnya 9 unit ditempatkan di 9 titik, Alhamdulillah kami dipercaya, semoga tempat yang kami siapkan membuat peserta semakin semangat bermusabaqoh," ungkap Subandi, Selasa, 22 Juli 2022.
Untuk menyelesaikan astaka mini tersebut, Subandi melibatkan 8 orang pemuda yang rata-rata masih aktif menjadi peserta MTQ, tujuannya untuk mendongkrak ekonomi, agar diluar Kegiatan lomba, mereka mempunyai penghasilan lain.
Subandi sendiri merupakan mantan peserta MTQ Tingkat Provinsi dari cabang Khatil Qur'an, kemampuannya membuat kaligrafi diteruskannya dalam bentuk bisnis.
"Dulu saya juga pernah jadi peserta MTQ dari tahun 1999 dan memutuskan pensiun diusia 22 tahun tepatnya tahun 2007, kini saya masih aktif pada perhelatan MTQ sebagai pelatih, saya sangat senang bisa berbagi pengetahuan, ikut terlibat dan menyukseskan peralatan MTQ," jelas Subandi yang juga pernah menjadi Kepala Sekolah MTS di Pondok Modern Nurul hidayah, Bantan Tua.
Haliyun Na'im
Reporter